Sistem Informasi Manajernen merupakan suatu sistern yang biasanya diran¬cang bersama sarna dengan sistern pengolahan transaksi. Berdasarkan fungsi utamanya , kedua sistem tersebut memang berhubungan sangat erat. Sistern pengolahan transaksi bertilgas untuk mencatat data dan transaksi, mengolahnya, dan menyaJikan informasi baku bagi pihakyang rnernerlukannya. Sistern informasi manajernen merupakan sistem infornlas’ yang mengolah berbagai data dan informasi rnenjadi informasi baru yang jauh lebih berrnanfaat bagi para pernakainya.mcessing) untuk mengolah data men¬SPT menggunakan pengolahan data Di sisi lain, SIM untuk mengolah informasi yang berasal dari SPT rnenjadi informasi baru, yang biasanya bersifat lebill kornpleks atau lebih kornprehensif. Diketabui Contob pengplahan data, Sebuah bank mencatat data tramakli 1101ang nasabah, schingga .nasabah tersebut memiriki saldo awal bulan b,,apa rupiah. Transaksi pengambilan dan penyetoranyang dilakukan nasabah tersebut setiap bulan tanggal diprose, schingga diktlui inforniasi saldo Padakh~ bulan. Data storang nasabah diolah untuk dijadikan informail tentang scorang nasabah. Infor¬masi tentang scorang nasabah ini berguna untuk mengambil keputusan untuk nasabah itu sendiri
Contoh SIM pada suatu PerusahaanGuna mendukung ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT Kokoh Inti Arebama mengganti sistem TI inti buatan sendiri dengan aplikasi dari vendor besar. Awalnya sistem yang dibangun sendiri merupakan sistem yang sederhana dan hubungan antar cabangnya belum tersambung secara online. Tetapi seiring dengan kebutuhan yang semakin besar, maka mereka memutuskan untuk mencari suatu sistem yang bisa memenuhi kebutuhan dari sisi kontrol internal, serta informasi yang cepat dan akurat bagi manajemen. Setelah melakukan benchmarking dengan perusahaan lain yang sejenis, dan mengundang vendor solusi IT (SAP, Oracle dan Microsoft), akhirnya diputuskan untuk menggunakan solusi dari Microsoft. Karena solusi dari Microsoft ini dinilai cukup sesuai dengan kebutuhan dan sistem ini user-friendly. Implementasi sistem ERP ini mempunyai sasaran yaitu pengintegrasian antara sistem logistik dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan dan mengintegrasikan cabang-cabangnya. Dalam pengimplementasiannya tidak ada masalah dari para karyawan karena sistemnya yang sudah user-friendly, lagipula mereka juga telah mengantisipasi kemungkinan yang dapat menghambat seperti melakukan pendekatan antara lain dengan pemberian dukungan secara top-down ke semua jajaran operasional; mengadakan prapelatihan bagi kepala cabang dan administrasi sebelum dilakukan pelatihan untuk end-user; serta melakukan demo aplikasi ke seluruh user di cabang melalui kepala cabang.
Secara keseluruhan, melalui implementasi sistem ERP ini diharapkan tercipta suatu sistem kontrol yang baik dari pusat ke cabang. Karena segala sesuatunya dapat dimonitor dari pusat secara online dan real time melalui layar komputer. Melalui pola tersentralisasi ini, kantor pusat dapat memantau jenis barang yang dijual, kondisi stok barang hingga pemberian kredit ke pelanggan, serta pembuatan laporan keuangan menjadi lebih cepat. Dari sisi efisiensi, adanya peningkatan seperti waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan keputusan menjadi lebih cepat karena pelaporan dari cabang/gudang lebih cepat dan dapat dipantau secara langsung dari layar komputer.
Adapun rencana ke depannya dari PT Kokoh Inti Arebama ini adalah untuk Go Public. Untuk mendukung rencana tersebut, mereka terus melakukan pembenahan infrastruktunya seperti implementasi aplikasi bergerak lewat PDA, menggunakan aplikasi Sales Force Automation, pemanfaatan sistem Business Inteligence oleh manajemen untuk kebutuhan tren analisis dan pengambilan keputusan, penggunaan teknologi RFID di gudang untuk mempermudah administrasi di sistem, dan integrasi B2B dengan rekan kerjanya dan pelanggannya dengan penggunaan jaringan Internet untuk pemesanan barang.
Alasan mengapa suatu perusahaan tidak mau memberitahu sistem yang digunakanSecara keseluruhan, melalui implementasi sistem ERP ini diharapkan tercipta suatu sistem kontrol yang baik dari pusat ke cabang. Karena segala sesuatunya dapat dimonitor dari pusat secara online dan real time melalui layar komputer. Melalui pola tersentralisasi ini, kantor pusat dapat memantau jenis barang yang dijual, kondisi stok barang hingga pemberian kredit ke pelanggan, serta pembuatan laporan keuangan menjadi lebih cepat. Dari sisi efisiensi, adanya peningkatan seperti waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan keputusan menjadi lebih cepat karena pelaporan dari cabang/gudang lebih cepat dan dapat dipantau secara langsung dari layar komputer.
Adapun rencana ke depannya dari PT Kokoh Inti Arebama ini adalah untuk Go Public. Untuk mendukung rencana tersebut, mereka terus melakukan pembenahan infrastruktunya seperti implementasi aplikasi bergerak lewat PDA, menggunakan aplikasi Sales Force Automation, pemanfaatan sistem Business Inteligence oleh manajemen untuk kebutuhan tren analisis dan pengambilan keputusan, penggunaan teknologi RFID di gudang untuk mempermudah administrasi di sistem, dan integrasi B2B dengan rekan kerjanya dan pelanggannya dengan penggunaan jaringan Internet untuk pemesanan barang.
Menurut pandangan saya alasan suatu perusahaan tidak mau memberitahu sistem yang digunakan karena perusahaan tersebut tidak mau tersaingi. Bila suatu sistem di perusahaan sampai bocor maka perusahaan yang lain akan menggunakan sistem yang sama sehingga perusahaan yang lain dapat menyainginya. Oleh sebab itu sistem yang digunakan sangat rahasia sehingga perusahaan tidak mau memberitahukannya.
1.DEFINISI
Sistem Informasi (SI) atau lanskap aplikasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
2.FUNGSI
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
11. SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing -masing
b. Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.
Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup.
Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas yang dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan menangani suatu model keputusan, dan sebagainya.
3.KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
· KEKURANGAN : Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai teknologi informasi.
· Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan efisien.
· Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to date).
· Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.
· Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem informasi karena bukan merupakan core competency pekerjaan mereka.
· KELEBIHAN : Umumnya sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan karena karyawan yang ditugaskan mengerti kebutuhan sistem dalam perusahaan.
· Biaya pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
· Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat segera melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.
· Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.
· Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh karyawan perusahaan tersebut.
· Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab untuk mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.
· Lebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan data lebih terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan. Sistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasikan lebih mudah dan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.
4.KOMUNIKASI DATA
Komunikasi data adalah suatu bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara computer computer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data.
MODEL KOMUNIKASI DATA
Berdasarkan bentuk-bentuk penerapannya, sistem komunikasi data dapat berupa Off-line Communication System dan On-line Communication System.
Sistem Komunikasi Data Off Line
Seperti pada gambar terlihat data yang akan diproses dibaca oleh terminal, kemudian
dengan menggunakan modem, data tersebut dikirim melalui telekomunikasi. Di tempat tujuan
data diterima juga oleh modem, kemudian oleh terminal, data disimpan ke alamat perekam
seperti pada disket, magnetic tape, dan lain-lain. Dari alat perekam ini, nantinya dapat diproses
oleh komputer.
Pada gambar tersebut di atas juga dapat disimpulkan jenis-jenis peralatan yang
diperlukan dalam offline communication system, yaitu terminal, modem, sistem komputer dan
jalur komunikasi.
Sistem Komunikasi On-Line
Online Communication System dapat berbentuk :
· Realtime system
· Batch processing system
· Timesharing system
· Distributed data processing system
Ø Realtime System
Sistem Real Time merupakan suatu sistem pengolahan data yang membutuhkan tingkat transaksi dengan kecepatan tinggi.
Ø Batch Processing System
Batch Processing System merupakan teknik pengolahan data dengan menumpuk data terlebih dahulu dan diatur pengelompokan data tersebut dalam kelompok-kelompok yang disebut batch.
Ø Time Sharing System
Time Sharing System adalah suatu teknik penggunaan online sistem oleh beberapa pemakai. Disebabkan waktu perkembangan proses CPU semakin cepat, sedangkan alat input/output tidak dapat mengimbangi kecepatan dari CPU, maka kecepatan dari CPU dapat digunakan secara efisien dengan melayani beberapa alat I/O secara bergantian.
Ø Distributed Data Processing System
Distributed Data Processing System merupakan bentuk yang sering digunakan sekarang sebagai perkembangan time sharing system.
KEAMANAN DAN KONTROL
Pentingnya Kontrol
Tujuan pengontrolan adalah untuk memastikan bahwa CBIS telah diimplementasikan seperti yang direncanakan, system beroperasi seperti yang dikehendaki, dan operasi tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan atau gangguan.
Properti Sistem Yang Memberikan Keamanan
Sebuah system harus mempunyai tiga property (sifat), yaitu :
• Integritas, system akan mempunyai integritas bila ia berjalan menurut spesifikasinya. Perancang system berusaha untuk mengembangkan system yang mempunyai integritas fungsional, yaitu kemampuan untuk melanjutkan operasi, apabila salah satu atau lebih dari komponennya tidak berjalan.
•Audibilitas, ia akan bersifat audible jika ia memiliki visibilitas dan accountability (daya perhitungan). Bila system memiliki audibilitas maka mudah bagi seseorang untuk memeriksa, memverifikasi atau menunjukkan penampilannya.
•Daya kontrol, daya kontrol memungkinan manajer untuk menangani pengerahan atau penghambatan pengaruh terhadap system. Teknik yang efektif untuk mendapatkan daya kontrol system ini adalah dengan membagi system menjadi subsistem yang menangani transaksi secara terpisah.
Tugas Kontrol CBIS
Kontrol CBIS mencakup semua fase siklus hidup. Selama siklus hidup, kontrol dapat dibagi menjadi kontrol-kontrol yang berhubungan dengan pengembangan, disain dan operasi.
Manajer dapat memperoleh kontrol dalam ketiga area secara langsung melalui ahli lain, seperti auditor.
AREA PENGONTROLAN CBIS
Kontrol Proses Pengembangan§
Tujuan dari kontrol pengembangan adalah untuk memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai.
Yang termasuk dalam kontrol pengembangan :
1.Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS
2.Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS
3.Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.
4.Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS
5.Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima.
Kontrol Disain Sistem§
Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok, yaitu :
Permulaan Transaksi (Transaction Origination)|
Tahap-tahap yang harus dilakukan pada permulaan transaksi terdiri atas ;
· Permulaan dokumen sumber
· Kewenangan
· Pembuatan input computer
· Penanganan kesalahan
· Penyimpanan dokumen sumber
· Entri Transaksi (Transaction Entry)
Entri transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Kontrol ini berusaha untuk menjaga keakuratan data yang akan ditransmisikan ke jaringan komunikasi atau yang akan dimasukkan secara langsung ke dalam komputer. Area kontrolnya meliputi atas :
· Entri data
· Verifikasi data
· Penanganan kesalahan
· Penyeimbangan batch
· Komunikasi Data (Data Communication)
Komputer yang ada dalam jaringan memberikan peluang risiko keamanan yang lebih besar dari pada komputer yang ada di dalam suatu ruangan. Area kontrol ini terdiri dari :
· Kontrol pengiriman pesan
· Kontrol saluran (channel) komunikasi
· Kontrol penerimaan pesan
· Rencana pengamanan datacom secara menyeluruh
· Pemrosesan Komputer (Computer Processing)
Pada umumnya semua elemen kontrol pada disain system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke dalam komputer. Area kontrol pada pemrosesan komputer terdiri dari :
· Penanganan data
· Penanganan kesalahan
· Database dan perpustakaan software
Sebagian besar kontrol database dapat diperoleh melalui penggunaan Sistem Manajemen Database (Database Management System/DBMS)
Tingkat keamanan dalam DBMS terdiri dari
· Kata kunci (Password)
· Direktori pemakai (User Directory)
· Direktori elemen data (Field Directory)
· Enkripsi (Encryption)
Output Komputer (Computer Output)|
Komponen subsistem ini bertanggung jawab untuk mengirimkan produk (output) kepada pemakai (user). Yang termasuk dalam area ini adalah :
Penyeimbangan operasi komputer
· Distribusi
· Penyeimbangan departemen pemakai
· Penanganan kesalahan
· Penyimpanan record
Kontrol Terhadap Pengoperasian Sistem
Kontrol pengoperasian system didasarkan pada struktur organisasional dari departemen operasi, aktivitas dari unit yang ada dalam departemen tersebut.
Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi lima area :
1.Struktur organisasional
2.Kontrol perpustakaan
3.Pemeliharaan peralatan
4.Kontrol lingkungan dan kemanan fasilitas
5.Perencanaan disaster, meliputi area :
· Rencana keadaan darurat (emergency plan)
· Rencana back-up (backup plan)
· Rencana record penting (vital record plan)
· Rencana recovery (recovery plan)
Metode Mendapatkan Dan Memelihara Kontrol
Manajemen dapat melakukan kontrol dengan tiga cara, yaitu :
Manajemen dapat melakukan kontrol langsung, yaitu mengevaluasi kemajuan dan penampilan, dan menevntukan tindakan koreksi apa yang harus dilakukan
Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung dengan terus menerus melalui CIO.v
Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung berkenan dengan proyeknya melalui pihak ketiga.v
Indirect control
Full-Time Representation
Direct control
Indirect control
Project representation
Keamanan Sistem
Definisi Keamanan
Adalah proteksi perlindungan atas sumber-sumber fisik dan konseptual dari bahaya alam dan manusia. Kemanan terhadap sumber konseptual meliputi data dan informasi
Tujuan-tujuan Keamanan ; dimaksudkan untuk mencapai 3 tujuan utama , yaitu :
1.Kerahasiaan, perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.
2.Ketersediaan, tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
3.Integritas, semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.
Pengendalian Akses ; dicapai melalui suatu proses 3 langkah, yang mencakup :
1.Indentifikasi User.
2.Pembuktian Keaslian User.
3.Otorisasi User.
Strategi Pengulangan Biaya Manajemen Informasi
Strategi yang paling banyak dimanfaatkan adalah :
1.Strategi Konsolidasi, dapat diikuti dengan mengurangi jumlah lokasi sumber daya informasi yang terpisah. Alasannya adalah sejumlah kecil pemusatan sumber daya yang besar dapat beroperasi lebih efisien dari pada banyak pemusatan sumber daya yang kecil.
2.Downsizing, adalah transfer berbagai aplikasi berbasis komputer perusahaan dari konfigurasi peralatan besar, seperti mainframe ke platform yang lebih kecil seperti komputer mini. Dalam beberapa kasus, platform yang lebih kecil tetap berada dalam IS, dan dalam kasus lain ditempatkan di area pemakai. Pemindahan ke sistem yang kurang mahal tetapi penuh daya ini disebut Smartsizing. Keuntungan downsizing : sistem yang user friendly.
3.Outsourcing, ukuran pemotongan biaya yang dapat berdampak lebih besar bagi IS dari pada downsizing adalah outsourcing. Outsourcing adalah mengkontrakkan keluar semua atau sebagian operasi komputer perusahaan kepada organisasi jasa di luar perusahaan.
Jasa-jasa yang ditawarkan Outsourcers mencakup :
Entry data dan pengolahan sederhana.q
Kontrak pemrograman.q
Manajemen fasilitas, operasi lengkap dari suatu pusat komputer.q
Integrasi sistem, adalah kinerja semua tugas-tugas siklus hidup pengembangan sistem.q
Dukungan operasi untuk pqemeliharaan, pelayanan atau pemulihan dari bencana.
Strategi CIO Proaktif
CIO dapat menghadapi tantangan langsung dan menyediakan dukungan informasi berkualitas dengan mengikuti suatu strategi yang terdiri dari elemen-elemen :
1. Menekankan manajemen kualitas dari sumber daya informasi dengan mengidentifikasi kualitas kebutuhan dari pelanggan informasi eksternal dan internal.
2. Mencapai ikatan pemakai yang kuat dengan memastikan bahwa tujuan IS sesuai dengan tujuan pemakai dan memastikan bahwa aplikasi bernilai strategis bagi perusahaan mendapatkan dukungan kualitas tertinggi serta menekankan pengembangan aplikasi bersama.
3. Memperkuat ikatan eksekutif dengan menjadi pakar dalam bisnis perusahaan dan menyediakan dukungan informasi perusahaan bagi eksekutif perusahaan.
4. Menyusun tim IS yang memiliki kemampuan teknis dan manajerial yang diperlukan untuk mengintegrasikan sumber daya informasi.
5. Menyusun staf IS yang kompeten dalam teknologi dan metodologi yang canggih untuk menyediakan dukungan user.
6. Membangun sistem informasi pelayanan informasi yang memungkinkan CIO dan manajemen IS mengelola sumber daya informasi dalam lingkungan perusahaan.
Rencana backup bisa terdiri atas computer backup. Persetujuan dengan pemakai lain yang menggunakan peralatan yang sama, persetujuan hot sife dan empty shell. Manajer tertarik menerapkan kontrol CBIS karena penembusan keamanan dapat melumpuhkan operasi perusahaan, memutuskan hubungan manajer dengan system fisik, menghasilkan informasi salah yang mengakibatkan terjadinya keputusan yang salah pula, dan menjadikan pesaing bisa mencuri informasi. Dalam jangka panjang nanti, perlindungan terhadap informasi mungkin akan lebih penting bagi penampilan perusahaan dari pada perlindungan asset keuangan perusahaan.
A. KOMPONEN SISTEM INFORMASI
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.
2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
8. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur
terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.